Thursday 3 November 2011

Charles Darwin,Teori Darwin dan Kontroversinya

Charles Darwin

 2950  Lahir pada 12 Februari 1809 di  Shrewsbury,  Inggris. Charles Darwin penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah ini pada umur enam belas tahun masuk Universitas Edinburg jurusan kedokteran, Tak lama kemudian dia pindah ke Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran.
Walau begitu, berburu dan naik kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu itu. Dan walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat perhatian salah satu mahagurunya yang mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S. Beagle sebagai seorang naturalis. Mula-mula ayahnya keberatan dengan penunjukan ini. Pikirnya, perjalanan macam itu hanyalah dalih saja buat Darwin yang enggan dengan pekerjaan serius.
Darwin mulai berangkat berlayar di atas kapal Beagle tahun 1831 saat usianya 20 tahun. Dalam masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai Amerika Selatan, menyelidiki kepulauan Galapagos yang sunyi terpencil, merambah pulau-pulau  Pasifik, Samudera Indonesia dan selatan Samudera Atlantik. Dalam perkelanaan itu, Darwin menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku primitif, menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti berbagai macam tumbuhan dan jenis binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang lewat di depan matanya. Catatan-catatan ini berasal dari ide-ide pokok yang merupakan bahan dasar bagi hampir seluruh karyanya di kemudian hari.
Darwin kembali ke negerinya tahun 1836 dan dua puluh tahun sesudah itu dia menerbitkan sebarisan buku-buku yang mengangkatnya menjadi seorang biolog kenamaan di Inggris. Terhitung sejak tahun 1837 Darwin yakin betul bahwa binatang dan tumbuhan tidaklah bersifat tetap, tetapi mengalami perubahan dalam perjalanan sejarah geologi. Pada saat itu dia belum sadar apa yang menjadi sebab-musabab terjadinya evolusi itu. Di tahun 1838 dia baca esai “Tentang prinsip-prinsip kependudukan” Thomas Malthus. Buku Malthus ini menyuguhkannya fakta-fakta yang mendorongnya lebih yakin adanya seleksi alamiah lewat kompetisi untuk mempertahankan kehidupan. Bahkan sesudah Darwin berhasil merumuskan prinsip-prinsip seleksi alamiahnya, dia tidak tergesa-gesa mencetak dan menerbitkannya. Dia sadar, teorinya akan mengundang tantangan-tantangan.

Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang memberikan andil yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :
1. On the origin of species by means of natural selections – tahun 1859(kanan)
2. The descent of man – tahun 1857(kiri)
        
Darwin—dalam teori evolusinya—menyatakan bahwa semua mahluk hidup yang ada di Bumi berasal dari nenek moyang yang sama dan mengalami modifikasi. Dengan kata lain, ia menyebutkan bahwa spesies bukanlah sesuatu yang kekal, melainkan berevolusi dari berbagai spesies yang telah ada.
Sebenarnya, Teori Evolusi dicetuskan Darwin berdasarkan observasinya dalam beberapa ekspedisi, salah satunya adalah perjalanan menggunakan kapal H.M.S Beagle.
Hal pokok yang dikemukakan dalam Teori Evolusi Darwin adalah sebagai berikut :
  1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karakteristik yang muncul pada penampakan fenotoipe organism tersebut.
  2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yakni jumlah setiap spesies relatif tetap. Hal ini terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh predator, perubahan iklim, dan proses persaingan.
  3. Struggle for existence ( perjuangan untuk bertahan) merupakan suatu usaha organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi yang tidak sesuai dengan kondisi-kondisi yang umum di alam, akan tersingkir. Adapun individu-individu yang memiliki variasi menguntungkan dapat melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan bereproduksi.
  4. Terjadi seleksi alam, yakni eliminasi variasi yang tidak sesuai dengan lingkungan. Akibatnya. Hanya individu yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang akan tetap hidup.
  5. The survival of the fittest (bertahan hidup bagi yang paling bugar) merupakan kelestarian yang didapat dari organisme yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan. Individu-individu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-variasi tersebut kepada generasi sebelumnya.
Kontroversi
White bearded head of Darwin with the body of a crouching ape.
Gambar: Salah satu karikatur teori darwin yang menggambarkan Darwin dengan tubuh kera

Sebelum Darwin, Teori Evolusi sejenis sebenarnya pernah mengemuka, seperti Teori Evolusi Organik, Teori Cuvier, Teori Charles Lyell, Teori Buffon, Teori Lamarck, dan Teori Weismann.
Tetapi, hipotesa mereka tidak pernah diterima oleh dunia ilmu pengetahuan karena tak mampu memberi keyakinan bagaimana dan dengan cara apa evolusi terjadi. Sumbangan Darwin terbesar adalah kesanggupannya bukan saja menyuguhkan mekanisme dari seleksi alamiah yang mengakibatkan terjadinya evolusi alamiah, tetapi dia juga sanggup menyuguhkan banyak bukti-bukti untuk menunjang hipotesanya.
Teori Darwin dirumuskan tanpa sandaran teori genetik apa pun atau bahkan dia tak tahu-menahu mengenai pengetahuan itu. Di masa Darwin, tak seorang pun faham ihwal khusus bagaimana suatu generasi berikutnya. Meskipun Gregor Mendel sedang merampungkan hukum-hukum keturunan pada tahun-tahun berbarengan dengan saat Darwin menulis dan menerbitkan bukunya yang membikin sejarah, hasil karya Mendel yang menunjang teori Darwin begitu sempurnanya, Mendel nyaris sepenuhnya tak diacuhkan orang sampai tahun 1900, saat teori Darwin sudah begitu mapan dan mantap. Jadi, pengertian modern kita perihal evolusi –yang merupakan gabungan antara ilmu genetik keturunan dengan hukum seleksi alamiah– lebih lengkap ketimbang teori yang disodorkan Darwin.
Pengaruh Darwin terhadap pemikiran manusia dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan murni, tentu saja, dia sudah melakukan tindak revolusioner semua aspek bidang biologi. Seleksi alamiah betul-betul punya prinsip yang teramat luas serta mendasar, dan berbagai percobaan sudah dilakukan penerapannya di berbagai bidang-seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.
Pada tahun  ke-200 kelahiran Darwin dan ulang tahun ke-150 teori evolusinya. Tokoh agama dan ilmuwan memperingatkan bahwa kaum atheis militan akan menggunakan teori evolusi sebagai senjata guna menyerang agama sehingga membuat banyak orang berpaling dari agama.
Sementara itu, di dalam satu surat yang disiarkan The Daily Telegraph, juga mendesak orang yang percaya pada penciptaan untuk mengakui setumpuk bukti yang kini ada guna mendukung teori Darwin mengenai bagaimana Bumi berkembang.
Mereka menulis, “Evolusi, kami percaya telah terperangkap dalam baku hantam pergolakan agama yang justru tak terlalu diperhatikan oleh Darwin sendiri.”
“Kami dengan hormat mendorong mereka yang menolak evolusi guna mempertimbangkan bukti yang sekarang berlimpah yang makin diperkuat oleh kemajuan baru-baru ini di bidang genetika yang menguji keabsahan teori tersebut.”
“Pada saat yang sama, kami dengan hormat meminta mereka yang saat ini menjadi pengikut Darwin yang tampaknya ingin menggunakan teori Darwin sebagai kendaraan guna mendorong agen antitheistik agar menahan diri dari tindakan semacam itu sehingga mereka, sekalipun secara tidak sengaja, menjauhkan orang dari teori itu.”
Kerugian akibat teori evolusi Darwin
Meskipun teori evolusi tidak menemukan bukti-bukti kuat dalam ilmu alam, tetapi dalam ilmu sosial telah menemukan jalannya, bahkan telah menjadi faktor-faktor yang kuat bagi para atheis dan orang-orang berambisi tinggi.
Pada 1851, Hobbs  Spencer menerbitkan Statika Sosial, menerapkan teori evolusi pada ilmu sosial dan beranggapan bahwa  kelangsungan hidup masyarakat dalam persaingan adalah sama dengan seleksi alam dalam biologi, berpendirian bahwa setiap orang tidak selayaknya tunduk pada pembatasan pemerintah atau organisasi sosial, secara alami mengembangkan kemampuannya, untuk mendapatkan kepentingan pribadi. Ideologi seleksi alam dalam persaingan, kelangsungan hidup bagi yang dapat menyesuaikan diri telah digunakan para ambisionis, dan telah mengakibatkan bencana besar Nazisme dan komunisme pada abad ke-20.
1. Teori evolusi telah dimanfaatkan Nazisme
Adolf Hitler di Kota Nürnberg menyatakan, “Ras kelas atas memperbudak ras kelas bawah... Merupakan kebenaran umum yang kita lihat dalam alam, bahkan dianggap sebagai satu-satunya kebenaran umum yang dapat diperoleh.” Selama Perang Dunia II, Hitler telah membantai sebanyak enam juta orang Yahudi, Nazi Jerman telah memanfaatkan Darwinisme sosial sebagai dalih untuk membela rasisme.
2. Teori evolusi telah dimanfaatkan komunisme
Dalam Das Kapital Karl Heinrich Marx merujuk langsung ke teori evolusi Darwin sebagai dasar teoritis masyarakat komunisme.  Dia sangat memuji teori evolusi katanya, “Karya tulis Darwin sangat berarti, buku ini dapat berfungsi sebagai dasar ilmiah bagi saya untuk mempelajari fase-fase sejarah perjuangan.”
Mao Zedong yang membangun komunisme di China secara terbuka menyatakan, “Sosialisme China didirikan atas Darwinisme dan teori evolusi.” Sangat disayangkan, sejak 1949 Partai Komunis China melalui berbagai gerakan politik (anti tiga anti lima, Lompatan Besar ke Depan, Revolusi Kebudayaan, dan lain-lain), mengakibatkan setidaknya 80 juta orang terbunuh.




No comments:

Post a Comment